"Reward untuk website desa atau blog desa itu sangat perlu di era digital sekarang ini. Perlu ada semacam contoh web desa terbaik atau website desa percontohan. Bukankah peran situs web desa di Internet luar biasa?,"
"Seperti kita ketahui, pembaca web desa, khususnya warga desa sangat terbantu dengan itu. Tapi pernahkah kita membayangkan sosok dibalik layar website desa yang kita baca itu? Disitu ada perjuangan, ada tenaga, ada waktu, ada repotnya memperbaiki dan mengotak-atik atau mengubah desain template web desa yang error, hosting dan lain-lain. Semuanya dikorbankan untuk dapat menyajikan informasi tentang desa dengan baik," kata Bung Fiil.
Partisipasi Blog/Website Desa Non Pemerintah Desa dalam Lomba Website Desa
"Perlu ada evaluasi sejauh mana hasilnya dan efeknya. Apa yang perlu dikembangkan berdasarkan lomba-lomba sebelumnya. Tidak ada salahnya kalau kita berinovasi, misalnya kalau sebelum-sebelumnya, yang bisa masuk nominasi lomba web desa itu hanya kategori web-web resmi milik pemerintah desa dengan jumlah yang terbatas. Saya pikir Pemerintah juga bisa melakukan inovasi dengan menambahkan kategori lain, misalnya Kategori untuk nominasi web/blog Personal untuk Blog/Website pribadi (non pemerintah) dengan topik utamanya tentang desa. Itu juga patut dipertimbangkan," ungkap Mantan Direktur Lembaga Pers Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kendari ini.
La Ode Muhamad Fiil Mudawat - Founder Blog Format Administrasi Desa
Ketika ditanya, apa pentingnya partisipasi website pribadi dalam festival lomba website desa ini, Bung Fiil mengatakan partisipasi dan sinergitas dari beberapa unsur dalam lomba website desa ini sangatlah penting sebagai bentuk partisipasi, apresiasi dan dedikasi Pemerintah kepada para pengelola Website Desa terbaik, baik website resmi milik Pemerintah Desa maupun Pribadi.
"Dari sisi para pengelola website pemerintah desa akan termotivasi untuk lebih giat mewartakan transparansi keuangan dan administrasi pemerintahan desa, serta kondisi dan potensi desanya. Dari sisi website personal (baca juga: blog/website pribadi) yang concern dibidang perdesaan itu kemungkinan besar dapat memicu partisipasi masyarakat desa untuk dapat berkontribusi bagi pembangunan desanya melalui layanan website/blog personal atau pribadi,"
"Kenyataannya, tidak bisa dipungkiri, tidak sedikit informasi seputar desa disediakan oleh Blog/Website Personal. Artinya dedikasi web personal ini juga perlu dipertimbangkan. Dengan partisipasi website personal sebagai website non pemerintah ini, warga desa dapat lebih mendukung dan mengawasi jalannya pembangunan desa secara digital atau virtual. Dan saya kira banyak manfaat positif jika web/blog desa personal juga dapat berpartisipasi dalam lomba website desa. Itulah kenapa saya katakan lomba atau festival ini perlu ditingkatkan,"
"Jika menggunakan pendekatan reward and punishment (baca juga: penghargaan dan sanksi. Kalau diterapkan dalam lomba web desa, maka website desa yang terbaik, entah itu milik Pemdes atau pribadi perlu diberi reward dalam bentuk award (baca juga: hadiah) atau apalah,"
"Sedangkan untuk Website atau Blog yang suka melakukan spam atau hoax misalnya (baca juga: pelanggaran) tentu saja tidak perlu diberi reward. Tapi kan semuanya itu ada standar penilaiannya. Sekarang pertanyaannya, bagaimana caranya mengelola dan menilai itu semua? Kalau Saya jawabannya Pemerintah bisa adakan semacam lomba atau festival website terbaik dengan macam-macam kategori tadi itu," ujar Bung Fiil yang pernah menjabat sebagai Kasi Kesra di Instansi Pemerintah Desa Batuatas Barat.
Menurutnya, jika lomba website desa dapat ditingkatkan dengan berbagai kategori nominasi-nya, bukan saja dapat mendorong Pemerintah Desa lainnya untuk segera membuat sistem informasi desa (SID) melalui pembuatan website desa. Akan tetapi juga dapat memotivasi warga desa untuk belajar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pembangunan desa.
Kontributor: Team Format Administrasi Desa